Selasa, 21 Mei 2013

TUGU PERINGATAN TSUNAMI PANGANDARAN

PANGANDARAN merupakan salah satu objek wisata yang menjadi saksi keganasan tsunami. Dua kali dihantam tsunami, Pangandaran tidak lantas dihindari wisatawan lokal maupun asing.

Pangandaran adalah sebuah kota kecil di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pangandaran terletak di garis pantai selatan Pulau Jawa. Keunggulan utama Pangandaran adalah pantainya yang indah, sebut saja Pantai Pasir Putih Pangandaran, Pantai Batu Hiu, dan Batu Karas.

Pantai Pangandaran merupakan pantai yang istimewa karena di pantai ini Anda dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama. Pantainya jernih dan ombaknya landai sehingga aman bagi wisatawan untuk berenang. Bagi para wisatawan yang tidak ingin berenang, dapat bersantai di pasirnya yang putih bersih. Di perairannya juga ada taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.

Hantaman pertama di 2006

Namun pada 17 Juli 2006, sebelah selatan Pangandaran mengalami gempa. Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi dan Geofisika atau PGN BMG menyatakan gempa bumi yang terjadi di kawasan pantai Pangandaran tersebut terjadi pada pukul 15.19 berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR). Pusat gempa tepatnya berada di sebelah selatan Pameungpeuk dengan jarak sekitar 150 km, dan merupakan zona pertemuan dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km, seperti dikutip dari situs bencana-kesehatan milik Divisi Manajemen Bencana PMPK FK UGM.

Gempa bumi juga menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang menerjang pantai selatan Jawa Barat, seperti Cilauteureun, Kab. Garut, Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, Pangandaran, Kabupaten Ciamis, pantai selatan Cianjur dan Sukabumi. Bahkan, gelombang tsunami juga menerjang Pantai Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah, serta pantai selatan Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Gempa yang diiringi tsunami ini menelan korban ratusan jiwa, ratusan lainnya mengalami cedera, dan puluhan jiwa dinyatakan hilang.  Ratusan rumah mulai dari sepanjang Pantai Krapyak, Kalipucang, Parigi, Cipatujah, dan Kabupaten Tasikmalaya hancur. Demikian pula, hotel-hotel di sepanjang objek wisata pantai barat Pangandaran.

Diterjang gempa kedua


Beberapa hari yang lalu, gempa kembali mengguncang Pangandaran. Gempa ini berkekuatan sekitar 4,7 SR dan terjadi di laut selatan Tasikmalaya dengan kedalaman 59 km dibawah permukaan air laut. Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena tidak berada dibawah 30 km atau gempa dalam.

Sejauh ini tidak ada kerusakan yang terjadi di Pangandaran dan sekitarnya, hanya beberapa warga mengaku kaget dengan adanya gempa tersebut, demikian seperti dilansir situs Mypangandaran.

Tetap menjadi surga di ujung Jawa

Meski Pangandaran pernah mencicipi terjangan tsunami Aceh dan beberapa daerah di Indonesia, tidak menjadi alasan para pengunjung berlama-lama trauma dengan kejadian itu. Mereka hanya memerlukan beberapa waktu untuk kembali akrab dengan tempat wisata kesayangannya. Tak hanya wisatawan lokal dari mancanegara, penduduk yang mencari nafkah di laut inipun tak berlama-lama trauma dengan kejadian yang mereka yakini sebagai musibah.

Untuk mencapai tempat itu, Anda harus menggunakan perahu nelayan yang sengaja di alihfungsikan pada siang hari untuk sarana penyewaan para pengunjung.

Untuk menuju Pangandaran dari Jakarta, Anda dapat berangkat dari terminal Kampung Rambutan. Kemudian, ganti bis di Sukabumi atau Banjar yang langsung menuju Pangandaran. Lama perjalanannya kira-kira 9-12 jam.


 


Sumber : Okezone.Com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India